Selama dua hari, tepatnya tanggal 10 dan 11 Desember 2020 telah dilaksanakan Simulasi dan sosialisasi AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum di SMK PSM Warujayeng. Berbeda dengan UN, Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi.
Setiap hari ada 10 siswa yang berpartisipasi sebagai sample untuk mengerjakan soal serta menguji berfungsinya sistem yang digunakan dalam AKM. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini permasalahan yang mungkin terjadi saat hari H pelaksanaan AKM. Simulasi digelar sesuai dengan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Para peserta serta panitia menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer. Ruangan simulasi juga disemprot menggunakan desinfektan.
Simulasi kali ini, SMK PSM Warujayeng juga mendapat kunjungan perwakilan Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari Jakarta dan Surabaya, yaitu Bapak R Putra Maha Muda dan Ibu Gema Pertiwi Aisyah metawati. Perwakilan ini akan memantau pelaksanaan Simulasi dan Sosialisasi AKM secara langsung.
Belum ada komentar